1.0 Ringkasan Eksekutif
Pengantar
Jajanan
berupa kuliner di Bandung sudah sering kita jumpai, beragam varian makanan, minuman maupun cemilan
kini menjadi daya tarik kota ini. Banyak pedagang menjual cemilan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan
namun tidak mereka kembangkan. Maka dari itu perusahaan mendirikan gerai
cemilan molen aneka rasa. Bandoeng in Molen adalah usaha gerai cemilan molen
aneka rasa yang disajikan dengan cita rasa tinggi namun dapat dinikmati oleh
semua kalangan.
Gerai
Bandoeng in Molen diperkirakan akan didirikan di jalan Dago No.* dengan lokasi
yang strategis. Lokasi ini dipilih karena berdekatan dengan kampus dan kosan.
Selain itu lokasi ini banyak dilewati oleh kendaraan lalu lalang dan dekat
dengan pusat pembelanjaan wisata maupun turis ( kumaha tah jer bahasana).
Produk dan Pelayanan
Bandoeng
in Molen menawarkan molen aneka rasa dengan cita rasa tinggi dan bahan baku
berkualitas tinggi ( kumaha tah jer bahasana). Bandoeng in Molen melayani semua
pelanggan dengan konsistensi setiap rasa sampai ke detail terkecil.
Ada
100 jenis molen yang ditawarkan oleh Bandoeng in Molen kepada pelanggan,
diantaranya :
-
Molen
isi chocolate
-
Molen
isi strawberry jam
-
Molen
isi blueberry jam
-
Molen
isi cheese
-
Molen
isi pisang
Luas
gerai sekitar 6 meter persigi dengan panjang 3 meter dan lebar 2 meter. Status
bangunan meyewa ( semoga dikasih gratis sama aryo aamiin). Gerai molen akan
dibuka setiap hari mulai pukul 09.00-22.00 WIB.
Pasar
Persaingan
pasar di industri jajanan molen kurang ramai. Bandoeng in Molen menginginkan
basis konsumen yang besar, maka perusahaan dalam pemasarannya berkonsentrasi
pada penduduk lokal, yang akan menjadi target pasar yang dominan. Ini menyebabkan
pendapatan yang konsisten untuk menjamin stabilitas usaha. Selain itu,
kunjungan wisatawan diharapkan dapat terdiri dari sekitar 40% dari pendapatan.
Visibilitas tinggi dan produk yang kompetitif serta pelayanan sangat penting
untuk merebut segmen pasar.
Pertimbangan Keuangan
Perusahaan
memperkirakan kenaikan dari modal Rp 22.500.000 dengan pendapatan bulan pertama sebesar Rp 36.000.000.
Gross margin 45% dan net profit 15%.
1.1 Misi
Menjadikan Bandoeng in Molen sebagai cemilan dengan cita
rasa tinggi dengan harga yang kompetitif untuk memenuhi permintaan dengan
pendapatan yang lebih tinggi dari penduduk lokal dan wisatawan.
·
Product
Mission : Menjadikan Bandoeng in Molen sebagai cemilan cita rasa
tinggi dengan bahan baku berkualitas
tinggi
dan konsistensi
setiap rasa sampai ke detail terkecil.
·
Community
Mission : Menjadikan Bandoeng
in Molen sebagai cemilan yang disukai masyarakat bahkan menjadi oleh-oleh khas
bandung.
·
Economic
Mission : Bertujuan untuk memajukan bisnis dalam
perekonomian daerah (khususnya Bandung).
1.2 Kunci Sukses
Kunci keberhasilan untuk Bandoeng in Molen akan mencakup
:
·
Cita
rasa tinggi dengan bahan baku berkualitas tinggi dan konsistensi setiap
rasa sampai ke detail terkecil.
·
Pelayanan
yang ramah, hangat dan profesional.
.
2.0 Deskripsi Perusahaan
Bandoeng in Molen bergerak dibidang kuliner sebagai
penyedia cemilan molen yang dikelola olah 2 mitra. Para mitra akan menyediakan
dana dari tabungan mereka sendiri untuk modal awal.
Dalam medistribusikan produk Bandoeng in Molen
menggunakan saluran distribusi channel-1 yaitu dengan menjual produk secara
langsung kepada konsumen atau tanpa melalui perantara. Menjual produk langsung
dengan mendirikan sebuah gerai. Untuk pemilihan lokasi gerai, perusahaan
membidik kawasan yang memang banyak terdapat anak muda dengan lokasi yang
strategis.
Kami berencana mendirikan gerai Bandoeng in Molen
berlokasi di jalan
Dago No*. Belum ada gerai molen berdiri di daerah
tersebut. Ramainya kawasan yang dituju menjadi salah satu
alasan pemilihan lokasi. Keadaan itu
menjadi suatu keuntungan bagi perusahaan. Dipastikan produk perusahaan akan
dijual ke kalangan pelajar, mahasiswa, turis dan orang yang sedang lalu
lalang mengakses jalan tersebut.
Dengan letak gerai yang strategis tersebut akan
memudahkan perusahaan untuk mencapai target pasarnya dan perusahaan
berencana untuk membangun posisi pasar yang kuat di kota, karena pengalaman
industri partner dan iklim usaha yang kompetitif di daerah.
2.1 Kepemilikan Perusahaan
Bandoeng in Molen merupakan
usaha persekutuan yang didirikan oleh dua orang mahasiswa. Diantaranya Septian
Hadi sebagai pemimpin dan Rera Tanika merangkap bagian keuangan.
Kepemilikan Bandoeng in
Molen bersifat partnership yaitu sumber dana awal berasal dari masing-masing
pendiri yang besarannya sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan oleh
pendirinya. Setiap pemiliknya mempunyai tanggung jawab yang tanpa batas dan
menjalankan bisnisnya sehari-hari secara bersama-sama. Pembagian tugas
berdasarkan keahlian yang memang dimiliki masing-masing penanam modal. Semua
bekerja secara kooperatif.
2.2
Lokasi dan Fasilitas Perusahaan
Gerai Bandoeng in Molen berada di daerah Jalan Dago No.*. Gerai berada dilokasi yang stategis yaitu berada di pinggir jalan dekat kampus-kampus seperti UNPAD, UNIKOM, ITHB. Dan dekat dengan pusat
perbelanjaan sehingga banyaknya wisatawan dan turis. Jalur ini juga, banyak
dilewati oleh pengguna jalan umum.
Fungsi gerai tentu saja untuk menjual produk Bandoeng
in Molen. Luas gerai Bandoeng in Molen sebesar 6 meter persegi dengan panjang 3
meter dan lebar 2 meter. Status bangunan menyewa, sehingga perusahaan tidak
usah membayar pajak. Fasilitas yang ada di gerai statusnya milik pribadi.
3.0 Deskripsi Produk
·
Molen isi pisang
Molen isi pisang dengan perpaduan kulit molen yang crunchy dan aroma molen yang khas.
·
Molen isi chocolate
Molen isi coklat yang
dikombinasikan dengan susu dengan perpaduan kulit molen yang crunchy dan aroma molen yang khas.
·
Molen isi strawberry jam
Molen isi selai strawberry
yang dikombinasikan dengan susu dengan perpaduan kulit molen yang crunchy dan aroma molen yang khas.
·
Molen isi blueberry
Molen isi selai blueberry
yang dikombinasikan dengan susu dengan perpaduan kulit molen yang crunchy dan aroma molen yang khas.
·
Molen isi cheese
Molen isi keju yang halus
dengan perpaduan kulit molen yang crunchy
dan aroma molen yang khas.
3.1 Karakteristik dan
Perbandingan Kompetitif Barang
Bisnis
ini menawarkan molen yang memiliki 5 rasa. Bahan yang digunakan berkualitas
tinggi. Adonan yang dibuat hanya untuk hari itu saja sehingga kualitas molen
terjaga.
Yang
menjadi titik diferensiasi antara Bandoeng in Molen dengan molen-molen lainnya adalah
konsepnya seperti bentuk yang unik dan kulit molen yang crunchy. Seperti kita
ketahui, perilaku konsumen sekarang ini menyukai cemilan yang disajikan secara
berbeda atau unik.
Perusahaan
menomor satukan kualitas bahan baku. Adonan yang tidak tergoreng akan dibuang
sementara molen yang tidak habis akan dibagikan kepada orang yang membutuhkan
(fakir miskin). Bandoeng in Molen sangat memperhatikan kebersihan baik saat
proses pembuatan molen maupun kebersihan gerai.
Harga
yang ditawarkan relative terjangkau oleh semua kalangan yaitu berkisar Rp 800 -.
Fokus Bandoeng in Molen adalah pada pemenuhan
kebutuhan dari penduduk lokal sebagai pelanggan tetap, serta tingkat signifikan
kunjungan wisatawan dari jalan raya terdekat.
4.1 Segmentasi
Pasar
Bandoeng in Molen berfokus pada masyarakat
kelas menengah ke atas. Segmen pasar tersebut yang paling banyak mengkonsumsi
cemilan.
Warga Lokal
Bandoeng in Molen menginginkan basis konsumen yang besar. Ini
menyebabkan konsistensi pendapatan untuk menjamin stabilitas usaha.
Wisatawan dan Turis
Kunjungan
wisatawan dan turis terdiri dari sekitar 40% dari pendapatan. Visibilitas
tinggi dan produk yang kompetitif dan pelayanan sangat penting untuk merebut
segmen pasar.
4.2 Strategi Segmen Target Pasar
Target pasar Bandoeng in Molen adalah masyarakat kelas
menengah keatas terutama remaja yang memiliki perilaku konsumsi yang sangat tinggi terhadap
cemilan yang disajikan secara berbeda. Dengan mengikuti festival musik dan
kuliner akan menembus segmen pasar ini yang kemudian eksistensi Bandoeng in
Molen di Bandung akan menjadi kuat sehingga segmen pasar akan menjadi luas.
4.2.1 Kebutuhan
Pasar
Industri kuliner di Bandung sedang
mengalami peningkatan yang baik. perilaku konsumen yang senang akan berwisata
kuliner menjadi peluang yang baik untuk Bnadoeng in Molen. Pasar kami terdiri
dari konsumen yang memiliki tingkat konsumsi yang tinggi terhadap makanan
terutama cemilan.
4.3 Analisis Industri
Kami telah melakukan survey
dengan menanyakan rata-rata penjualan molen dalam sehari dan ternyata peminat
terhadap cemilan molen rasa ini sangat banyak. Tapi untuk kategori fingerfood, gerai molen belum banyak
bermunculan. Bandung adalah kota yang tingkat belanja penduduknya tinggi
terutama dalam industri kuliner.
4.3.1
Persaingan dan Pola Belanja
Persaingan
di wilayah lokal cukup sepi dan tidak ada yang menyediakan kualitas produk dan
layanan konsumen seperti Bandoeng in Molen. Pelanggan
lokal mencari produk berkualitas tinggi dalam suasana yang santai. Mereka menginginkan pengalaman yang
unik dan berkelas dalam berwisata kuliner.
5.0 Strategi Bisnis dan Implementasi
Strategi binis dan implementasi yang dijalankan
perusahaan berdasarkan pelayanan yang lebih baik seperti :
- Perusahaan berusaha memberikan pelayanan yang baik.
Mulai dari keramahan karyawan dalam melayani
pelanggan Bandoeng in Molen.
- Perusahaan memperhatikan kulitas bahan baku.
Mulai dari terigu, margarine dan isi molen
menggunakan bahan berkualitas tinggi serta cara pengolahan produk yang bersih.
- Memberikan pelayanan yang lebih baik.
Tujuan tersebut ditunjang dengan diadakannya
evaluasi mingguan. Perusahaan juga membuka kritik dan saran untuk para
pelanggan. Apalagi dengan berkembangnya jejaring sosial, perusahaan bisa
menilai kekurangan apa yang dirasakan pelanggan diluar sana.
5.1
Keunggulan Kompetitif
Keunggulan
kompetitif Bandoeng in Molen adalah persaingan didaerah yang belum ramai serta
keunggulan produk dan pelayanan.
5.2
Strategi Pemasaran
Bandoeng in Molen
memang memiliki keunggulan di bandingkan produk molen di gerai lain. Tentu saja
keunikan dari produk ini adalah konsepnya. Dari segi starategi pemasaran,
perusahaan memfokuskan ke beberapa segmen pasar berdasarkan :
·
Geografis : Mahasiswa Unpad, Unikom, ITHB, karyawan, wisatawan, turis dan
penduduk yang tinggal disekitar Dago. Daerah Bandung utara yang memang hawanya
dingin menyebabkan orang merasa cepat lapar, molen adalah cemilan yang pas.
·
Behavior :
Orang-orang suka mengkonsumsi cemilan yang disajikan secara berbeda atau unik.
·
Psikologi : Menyukai cemilan dengan konsep yang unik.
Karena letak gerai Bandoeng
in Molen berada dilingkungan pemburu
kuliner,
maka Bandoeng in Molen mengandalkan perkembangan teknologi internet sebagai
sarana promosi. Faktanya memang pemburu
kuliner biasanya tahu mengenai info tempat kuliner yang unik melalui jejaring sosial, jadi
penggunaan jejaring sosial sangatlah efektif dalam memasarkan produk.
Bandoeng in Molen
membuat akun-akun pada jejaring sosial seperti twitter, instagram dan facebook
untuk mempromosikan
dan menginformasikan menu-menu yang ada di Bandoeng in Molen, menginformasikan
menu baru, harga masing-masing molen, maupun program-program promosi yang
ditawarkan oleh Bandoeng in Molen.
Promosi melalui
jejaring sosial saat ini merupakan salah satu strategi promosi yang efektif dan
juga dapat meminimalkan biaya promosi secara offline. Sehingga Bandoeng in
Molen dapat memperoleh peningkatan keuntungan. Dengan promosi yang bisa di
bilang gencar tapi biaya yang dikeluarkan juga semininmal mungkin.
Pelayanan yang ramah dan bersahabat juga
dimanfaatkan dengan baik oleh Bandoeng in Molen untuk menginformasikan keunggulan-keunggulan produk molen
rasa pada pelanggan secara langsung. Karyawan juga sering berkomunikasi santai,
dan tidak kaku kepada pelanggan. Sehingga menyebabkan strategi pemasaran world
of mouth yang tidak kalah penting.
5.3 Rencana Penjualan
Bandoeng in Molen tidak
menggunakan sistem pembelian secara delivery. Bandoeng in Molen juga menerima
undangan untuk mengisi stand pada suatu event tertentu baik berupa bazzar atau
acara kampus.
Untuk tenaga penjualannya
perusahaan berencana untuk mempekerjakan
satu orang pegawai pada awal pembukaan. Karyawan
tersebut akan dilatih selama seminggu dan masa percobaan selama tiga minggu.
Diajarkan bagaimana cara membuat adonannya, cara melapisi isi dengan kulit
molen, pelatihan khusus lainnya dan juga memberikan pelayanan yang ramah kepada
pelanggan. Kompensasi yang diberikan kepada pelanggan berupa
besaran gaji sekitar Rp 700.000 .
5.4 Aliansi Strategis
Untuk beberapa tahun kedepan Bandoeng in Molen ingin mengembangkan bisnisnya dengan membuka franchise di beberapa kota-kota besar di Indonesia. Ketika sudah menjalankan beberapa kerja sama dengan membuka franchise dikota lain, otomatis pemasaran di kota lain pun digerakan. Menjalin kerjasama dengan beberapa radio besar di kota tersebut. Fungsinya oleh penyiar memperkenalkan tentang produk perusahaan.
Selain itu Bandoeng in Molen juga akan mengikuti event-event yang diadakan organisasi tertentu sebagai sarana untuk meningkatkan promosi dan memperluas taget market. Contohnya event olah raga, event kampus, pameran tertentu, dll.
6.0
Aspek Organisasi
Pendiri
Bandoeng in Molen sebanyak dua orang yaitu:
1.
Septian Hadi
2.
Rera Tanika
Perkiraan
karyawan sebanyak 2 orang yaitu:
Karyawan
|
Jumlah (orang)
|
Koki
|
1
|
Asisten Koki
|
1
|
JUMLAH
|
2
|
6.1 Struktur Organisasi
6.2
Tim Manajemen
Nama
: Septian
Hadi
Posisi : Pemimpin merangkap bagian pemasaran
Tempat,
tanggal lahir : Bandung, 20 September 1992
Email : onion.boys34@gmail.com
No.
Telepon : 083816755934
Latar belakang :
Mahasiswa UNPAD
Nama
: Rera
Tanika
Posisi : Pemimpin merangkap bagian keuangan
Tempat,
tanggal lahir : Bandung, 20 September 1992
Email : onion.boys34@gmail.com
No.
Telepon : 083816755934
Latar belakang :
Mahasiswa UNPAD
6.3 Kesenjangan Tim Manajemen
Kesenjangan keterampilan
yang mungkin akan timbul adalah masalah di keterampilan yang dimiliki karyawan.
Perusahaan memiliki 2orang karyawan. Jika salah satu karyawan tidak dapat hadir
terutama Koki utama, dan asisten koki pun yang menggantikannya sehingga
memungkinkan perbedaan rasa molen yang dibuat.
Solusinya perusahaan
melakukan perekrutan ke beberapa karyawan yang memang memiliki keahlian di
bidang memasak. Seperti yang sudah dilakukan perusahaan yaitu mempekerjakan lulusan
SMK jurusan tata boga. Saat pertama kali masuk, karyawan diberikan pelatihan
selama 1 minggu, dan 3 minggu masa percobaan.
6.4
Pertimbangan tim Manajemen Lainnya
Terdapat beberapa faktor yang dapat
menimbulkan konflik didalam perusahaan. Beberpa faktor tersebut bisa berasal
dari dalam yaitu faktor internal (konflik karyawan, konflik manajemen,
kegagalan produk) ataupun berasal dari luar yang biasa disebut faktor eksternal
(tuntutan komsumen, perubahan kebijakan pemerintah ataupun konflik elit
polotis)
Untuk mengatasi hal tersebut perusahaan akan
melakukan hal sebagai berikut :
·
Melakukan kegiatan
identifikasi-identifikasi di dalam kegiatan yang terdapat masalah maupun
konflik.
·
Melakukan pelatihan-pelatihan kepada
semua karyawan.
·
Melakukan isu manajemen yang berfungsi
untuk mengetahui pengaruh lingkungan internal atau eksternal yang mempunyai
pengaruh kepada kelangsungan bisnis ini.
7.0
Analisi Keuangan
7.1 Rencana Keuangan
1. Biaya Karyawan
|
|
|
|
|
Gaji
|
Jumlah (org)
|
1 bulan/org (Rp)
|
1 bulan (Rp)
|
1 tahun (Rp)
|
Karyawan
|
2
|
700.000
|
700.000
|
8.400.000
|
Total biaya
|
1.400.000
|
16.800.000
|
2. Biaya Tidak Langsung
|
|
|
1 bulan (Rp)
|
1 tahun (Rp)
|
|
a. Listrik & Air
|
500.000
|
6.000.000
|
b. Kebersihan & Keamanan
|
50.000
|
600.000
|
Total Biaya
|
550.000
|
6.600.000
|
3. Biaya Promosi
|
|
|
1 bulan (Rp)
|
1
tahun (Rp)
|
|
a.
Spanduk
|
500.000
|
6.000.000
|
b.
Advertising (periklanan)
|
1.500.000
|
18.000.000
|
Total Biaya
|
2.000.000
|
24.000.000
|
1.
Investasi Fisik
|
(Rp)
|
|
a. Sewa Bangunan (per bulan)
|
1.000.000
|
|
b.
Gerobak
|
6.000.000
|
|
c.
Kompor Gas
|
500.000
|
|
d.Katel/ Penggorengan
|
100.000
|
|
e.
Spatula
|
30.000
|
|
f.
Penyaringan
|
20.000
|
|
g.
Gas
|
250.000
|
|
h.
Penggilingan
|
150.000
|
|
i.
Meja dan Kursi
|
700.000
|
|
j.
Etalase persediaan bahan baku
|
500.000
|
|
k.
Lain-lain
|
200.000
|
|
Total Biaya
|
9.450.000
|
5.2 Perkiraan Kapitalisasi dan
Biaya Start-Up
Biaya
Start-Up
|
(Rp)
|
a. Investasi Fisik
|
9.450.000
|
b. Biaya
Karyawan
|
1.400.000
|
c. Seragam
Karyawan
|
500.000
|
d. Biaya
Tidak Langsung
|
300.000
|
e. Biaya
Promosi
|
2.000.000
|
f. Biaya
Dekorasi Gerai
|
500.000
|
g. Biaya
Billiboard (papan nama)
|
1.000.000
|
h. Bahan
Baku
|
7.350.000
|
|
|
Total Biaya Start-Up
|
22.500.000
|
1.3.1 Tujuan jangka panjang perusahaan :
·
Membuka
cabang di luar Bandung.
·
Membuat pabrik
yang dapat mendukung proses produksi agar seimbang dengan kebutuhan konsumen.
·
Go International.
1.3.2
Tujuan jangka pendek perusahaan :
·
Memenuhi
keinginan dan kebutuhan pelanggan.
·
Memperluas
daerah penjualan dan pemasaran di Bandung.
·
Mensejahterkan
pemilik maupun karyawan.