Senin, 28 Desember 2015

TUGAS SOFTSKILL : PROPOSAL BERKAH


1.0 Ringkasan Eksekutif
Pengantar
Jajanan berupa kuliner di Bandung sudah sering kita jumpai, beragam varian makanan, minuman maupun cemilan kini menjadi daya tarik kota ini. Banyak pedagang menjual cemilan yang  memiliki potensi besar untuk dikembangkan namun tidak mereka kembangkan. Maka dari itu perusahaan mendirikan gerai cemilan molen aneka rasa. Bandoeng in Molen adalah usaha gerai cemilan molen aneka rasa yang disajikan dengan cita rasa tinggi namun dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Gerai Bandoeng in Molen diperkirakan akan didirikan di jalan Dago No.* dengan lokasi yang strategis. Lokasi ini dipilih karena berdekatan dengan kampus dan kosan. Selain itu lokasi ini banyak dilewati oleh kendaraan lalu lalang dan dekat dengan pusat pembelanjaan wisata maupun turis ( kumaha tah jer bahasana).
Produk dan Pelayanan
Bandoeng in Molen menawarkan molen aneka rasa dengan cita rasa tinggi dan bahan baku berkualitas tinggi ( kumaha tah jer bahasana). Bandoeng in Molen melayani semua pelanggan dengan konsistensi setiap rasa sampai ke detail terkecil.
Ada 100 jenis molen yang ditawarkan oleh Bandoeng in Molen kepada pelanggan, diantaranya :
-                      Molen isi chocolate
-                      Molen isi strawberry jam
-                      Molen isi blueberry jam
-                      Molen isi cheese
-                      Molen isi pisang
Luas gerai sekitar 6 meter persigi dengan panjang 3 meter dan lebar 2 meter. Status bangunan meyewa ( semoga dikasih gratis sama aryo aamiin). Gerai molen akan dibuka setiap hari mulai pukul 09.00-22.00 WIB.

Pasar
Persaingan pasar di industri jajanan molen kurang ramai. Bandoeng in Molen menginginkan basis konsumen yang besar, maka perusahaan dalam pemasarannya berkonsentrasi pada penduduk lokal, yang akan menjadi target pasar yang dominan. Ini menyebabkan pendapatan yang konsisten untuk menjamin stabilitas usaha. Selain itu, kunjungan wisatawan diharapkan dapat terdiri dari sekitar 40% dari pendapatan. Visibilitas tinggi dan produk yang kompetitif serta pelayanan sangat penting untuk merebut segmen pasar.
Pertimbangan Keuangan
Perusahaan memperkirakan kenaikan dari modal Rp 22.500.000  dengan pendapatan bulan pertama sebesar Rp 36.000.000. Gross margin 45%  dan net profit 15%.

1.1 Misi
Menjadikan Bandoeng in Molen sebagai cemilan dengan cita rasa tinggi dengan harga yang kompetitif untuk memenuhi permintaan dengan pendapatan yang lebih tinggi dari penduduk lokal dan wisatawan.
·           Product Mission              : Menjadikan Bandoeng in Molen sebagai cemilan cita rasa tinggi   dengan bahan baku berkualitas tinggi dan konsistensi setiap rasa sampai ke detail terkecil.
·           Community Mission        : Menjadikan   Bandoeng in Molen sebagai cemilan yang disukai masyarakat bahkan menjadi oleh-oleh khas bandung.
·           Economic Mission           : Bertujuan untuk memajukan bisnis dalam perekonomian daerah (khususnya Bandung).

1.2 Kunci Sukses
Kunci keberhasilan untuk Bandoeng in Molen akan mencakup :
·           Cita rasa tinggi dengan bahan baku berkualitas tinggi dan konsistensi setiap rasa sampai ke detail terkecil.
·           Pelayanan yang ramah, hangat dan profesional.


2.0 Deskripsi Perusahaan
Bandoeng in Molen bergerak dibidang kuliner sebagai penyedia cemilan molen yang dikelola olah 2 mitra. Para mitra akan menyediakan dana dari tabungan mereka sendiri untuk modal awal.
Dalam medistribusikan produk Bandoeng in Molen menggunakan saluran distribusi channel-1 yaitu dengan menjual produk secara langsung kepada konsumen atau tanpa melalui perantara. Menjual produk langsung dengan mendirikan sebuah gerai. Untuk pemilihan lokasi gerai, perusahaan membidik kawasan yang memang banyak terdapat anak muda dengan lokasi yang strategis.
Kami berencana mendirikan gerai Bandoeng in Molen berlokasi di jalan Dago No*. Belum ada gerai molen berdiri di daerah tersebut. Ramainya kawasan yang dituju menjadi salah satu alasan pemilihan lokasi. Keadaan itu menjadi suatu keuntungan bagi perusahaan. Dipastikan produk perusahaan akan dijual ke kalangan pelajar, mahasiswa, turis dan orang yang sedang lalu lalang mengakses jalan tersebut.
Dengan letak gerai yang strategis tersebut akan memudahkan perusahaan untuk mencapai target pasarnya dan perusahaan berencana untuk membangun posisi pasar yang kuat di kota, karena pengalaman industri partner dan iklim usaha yang kompetitif di daerah.

2.1 Kepemilikan Perusahaan
Bandoeng in Molen merupakan usaha persekutuan yang didirikan oleh dua orang mahasiswa. Diantaranya Septian Hadi sebagai pemimpin dan Rera Tanika merangkap bagian keuangan.
Kepemilikan Bandoeng in Molen bersifat partnership yaitu sumber dana awal berasal dari masing-masing pendiri yang besarannya sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan oleh pendirinya. Setiap pemiliknya mempunyai tanggung jawab yang tanpa batas dan menjalankan bisnisnya sehari-hari secara bersama-sama. Pembagian tugas berdasarkan keahlian yang memang dimiliki masing-masing penanam modal. Semua bekerja secara kooperatif.

2.2 Lokasi dan Fasilitas Perusahaan
Gerai Bandoeng in Molen berada di daerah Jalan Dago No.*. Gerai berada dilokasi yang stategis yaitu berada di pinggir jalan dekat kampus-kampus seperti UNPAD, UNIKOM, ITHB. Dan dekat dengan pusat perbelanjaan sehingga banyaknya wisatawan dan turis. Jalur ini juga, banyak dilewati oleh pengguna jalan umum.
Fungsi gerai tentu saja untuk menjual produk Bandoeng in Molen. Luas gerai Bandoeng in Molen sebesar 6 meter persegi dengan panjang 3 meter dan lebar 2 meter. Status bangunan menyewa, sehingga perusahaan tidak usah membayar pajak. Fasilitas yang ada di gerai statusnya milik pribadi.

3.0 Deskripsi Produk


·         Molen isi pisang
Molen isi pisang dengan perpaduan kulit molen yang crunchy dan aroma molen yang khas.
·         Molen isi chocolate
Molen isi coklat yang dikombinasikan dengan susu dengan perpaduan kulit molen yang crunchy dan aroma molen yang khas.
·         Molen isi strawberry jam
Molen isi selai strawberry yang dikombinasikan dengan susu dengan perpaduan kulit molen yang crunchy dan aroma molen yang khas.
·         Molen isi blueberry
Molen isi selai blueberry yang dikombinasikan dengan susu dengan perpaduan kulit molen yang crunchy dan aroma molen yang khas.
·         Molen isi cheese
Molen isi keju yang halus dengan perpaduan kulit molen yang crunchy dan aroma molen yang khas.

3.1 Karakteristik dan Perbandingan Kompetitif Barang


Bisnis ini menawarkan molen yang memiliki 5 rasa. Bahan yang digunakan berkualitas tinggi. Adonan yang dibuat hanya untuk hari itu saja sehingga kualitas molen terjaga.

Yang menjadi titik diferensiasi antara Bandoeng in Molen dengan molen-molen lainnya adalah konsepnya seperti bentuk yang unik dan kulit molen yang crunchy. Seperti kita ketahui, perilaku konsumen sekarang ini menyukai cemilan yang disajikan secara berbeda atau unik.
Perusahaan menomor satukan kualitas bahan baku. Adonan yang tidak tergoreng akan dibuang sementara molen yang tidak habis akan dibagikan kepada orang yang membutuhkan (fakir miskin). Bandoeng in Molen sangat memperhatikan kebersihan baik saat proses pembuatan molen maupun kebersihan gerai.
Harga yang ditawarkan relative terjangkau oleh semua kalangan yaitu berkisar  Rp 800 -.


4.0  Ringkasan Analisis Pasar
Fokus Bandoeng in Molen adalah pada pemenuhan kebutuhan dari penduduk lokal sebagai pelanggan tetap, serta tingkat signifikan kunjungan wisatawan dari jalan raya terdekat. 

 

4.1 Segmentasi Pasar

Bandoeng in Molen berfokus pada masyarakat kelas menengah ke atas. Segmen pasar tersebut yang paling banyak mengkonsumsi cemilan.
                        Warga Lokal
                        Bandoeng in Molen menginginkan basis konsumen yang besar. Ini menyebabkan konsistensi pendapatan untuk menjamin stabilitas usaha.
                        Wisatawan dan Turis
                        Kunjungan wisatawan dan turis terdiri dari sekitar 40% dari pendapatan. Visibilitas tinggi dan produk yang kompetitif dan pelayanan sangat penting untuk merebut segmen pasar.

4.2 Strategi Segmen Target Pasar
                   Target pasar Bandoeng in Molen adalah masyarakat kelas menengah keatas terutama remaja yang memiliki  perilaku konsumsi yang sangat tinggi terhadap cemilan yang disajikan secara berbeda. Dengan mengikuti festival musik dan kuliner akan menembus segmen pasar ini yang kemudian eksistensi Bandoeng in Molen di Bandung akan menjadi kuat sehingga segmen pasar akan menjadi luas.



  4.2.1 Kebutuhan Pasar
Industri kuliner di Bandung sedang mengalami peningkatan yang baik.  perilaku konsumen yang senang akan berwisata kuliner menjadi peluang yang baik untuk Bnadoeng in Molen. Pasar kami terdiri dari konsumen yang memiliki tingkat konsumsi yang tinggi terhadap makanan terutama cemilan.



4.3 Analisis Industri
Kami telah melakukan survey dengan menanyakan rata-rata penjualan molen dalam sehari dan ternyata peminat terhadap cemilan molen rasa ini sangat banyak. Tapi untuk kategori fingerfood, gerai molen belum banyak bermunculan. Bandung adalah kota yang tingkat belanja penduduknya tinggi terutama dalam industri kuliner.

4.3.1 Persaingan dan Pola Belanja
     Persaingan di wilayah lokal cukup sepi dan tidak ada yang menyediakan kualitas produk dan layanan konsumen seperti Bandoeng in Molen. Pelanggan lokal mencari produk berkualitas tinggi dalam suasana yang santai. Mereka menginginkan pengalaman yang unik dan berkelas dalam berwisata kuliner.

  
5.0  Strategi Bisnis dan Implementasi
Strategi binis dan implementasi yang dijalankan perusahaan berdasarkan pelayanan yang lebih baik seperti :
  • Perusahaan berusaha memberikan pelayanan yang baik.
Mulai dari keramahan karyawan dalam melayani pelanggan Bandoeng in Molen.
  • Perusahaan memperhatikan kulitas bahan baku.
Mulai dari terigu, margarine dan isi molen menggunakan bahan berkualitas tinggi serta cara pengolahan produk yang bersih.
  • Memberikan pelayanan yang lebih baik.
Tujuan tersebut ditunjang dengan diadakannya evaluasi mingguan. Perusahaan juga membuka kritik dan saran untuk para pelanggan. Apalagi dengan berkembangnya jejaring sosial, perusahaan bisa menilai kekurangan apa yang dirasakan pelanggan diluar sana.

5.1 Keunggulan Kompetitif
            Keunggulan kompetitif Bandoeng in Molen adalah persaingan didaerah yang belum ramai serta keunggulan produk dan pelayanan.

5.2 Strategi Pemasaran
Bandoeng in Molen memang memiliki keunggulan di bandingkan produk molen di gerai lain. Tentu saja keunikan dari produk ini adalah konsepnya. Dari segi starategi pemasaran, perusahaan memfokuskan ke beberapa segmen pasar berdasarkan :
·         Geografis  : Mahasiswa Unpad, Unikom, ITHB, karyawan, wisatawan, turis dan penduduk yang tinggal disekitar Dago. Daerah Bandung utara yang memang hawanya dingin menyebabkan orang merasa cepat lapar, molen adalah cemilan yang pas.
·         Behavior    : Orang-orang suka mengkonsumsi cemilan yang disajikan secara berbeda atau unik.
·         Psikologi   : Menyukai cemilan dengan konsep yang unik.

Karena letak gerai Bandoeng in Molen berada dilingkungan pemburu kuliner, maka Bandoeng in Molen mengandalkan perkembangan teknologi internet sebagai sarana promosi. Faktanya memang pemburu kuliner biasanya tahu mengenai info tempat kuliner yang unik melalui jejaring sosial, jadi penggunaan jejaring sosial sangatlah efektif dalam memasarkan produk.
Bandoeng in Molen membuat akun-akun pada jejaring sosial seperti twitter, instagram dan facebook untuk mempromosikan dan menginformasikan menu-menu yang ada di Bandoeng in Molen, menginformasikan menu baru, harga masing-masing molen, maupun program-program promosi yang ditawarkan oleh Bandoeng in Molen.
Promosi melalui jejaring sosial saat ini merupakan salah satu strategi promosi yang efektif dan juga dapat meminimalkan biaya promosi secara offline. Sehingga Bandoeng in Molen dapat memperoleh peningkatan keuntungan. Dengan promosi yang bisa di bilang gencar tapi biaya yang dikeluarkan juga semininmal mungkin.             
 Pelayanan yang ramah dan bersahabat juga dimanfaatkan dengan baik oleh Bandoeng in Molen untuk menginformasikan keunggulan-keunggulan produk molen rasa pada pelanggan secara langsung. Karyawan juga sering berkomunikasi santai, dan tidak kaku kepada pelanggan. Sehingga menyebabkan strategi pemasaran world of mouth yang tidak kalah penting.

5.3  Rencana Penjualan


Bandoeng in Molen tidak menggunakan sistem pembelian secara delivery. Bandoeng in Molen juga menerima undangan untuk mengisi stand pada suatu event tertentu baik berupa bazzar atau acara kampus.
Untuk tenaga penjualannya perusahaan berencana untuk mempekerjakan satu orang pegawai pada awal pembukaan. Karyawan tersebut akan dilatih selama seminggu dan masa percobaan selama tiga minggu. Diajarkan bagaimana cara membuat adonannya, cara melapisi isi dengan kulit molen, pelatihan khusus lainnya dan juga memberikan pelayanan yang ramah kepada pelanggan. Kompensasi yang diberikan kepada pelanggan berupa besaran gaji sekitar Rp 700.000 .

5.4 Aliansi Strategis

Untuk beberapa tahun kedepan Bandoeng in Molen ingin mengembangkan bisnisnya dengan membuka franchise di beberapa kota-kota besar di Indonesia. Ketika sudah menjalankan beberapa kerja sama dengan membuka franchise  dikota lain, otomatis pemasaran di kota lain pun digerakan. Menjalin kerjasama dengan beberapa radio besar di kota tersebut. Fungsinya oleh penyiar memperkenalkan tentang produk perusahaan.

Selain itu Bandoeng in Molen juga akan mengikuti event-event yang diadakan organisasi tertentu sebagai sarana untuk meningkatkan promosi dan memperluas taget market. Contohnya event olah raga, event kampus, pameran tertentu, dll.

6.0 Aspek Organisasi
Pendiri Bandoeng in Molen sebanyak dua orang yaitu:
1.      Septian Hadi
2.      Rera Tanika

Perkiraan karyawan sebanyak 2 orang yaitu:

Karyawan
Jumlah (orang)
Koki
1
Asisten Koki
1
JUMLAH
2

6.1 Struktur Organisasi












6.2 Tim Manajemen


Nama                                      : Septian Hadi
Posisi                                     : Pemimpin merangkap bagian pemasaran
Tempat, tanggal lahir             : Bandung, 20 September 1992
Email                                     : onion.boys34@gmail.com
No. Telepon                           : 083816755934
Latar belakang                       : Mahasiswa UNPAD

Nama                                       : Rera Tanika
Posisi                                     : Pemimpin merangkap bagian keuangan
Tempat, tanggal lahir             : Bandung, 20 September 1992
Email                                     : onion.boys34@gmail.com
No. Telepon                           : 083816755934
Latar belakang                       : Mahasiswa UNPAD


6.3 Kesenjangan Tim Manajemen


Kesenjangan keterampilan yang mungkin akan timbul adalah masalah di keterampilan yang dimiliki karyawan. Perusahaan memiliki 2orang karyawan. Jika salah satu karyawan tidak dapat hadir terutama Koki utama, dan asisten koki pun yang menggantikannya sehingga memungkinkan perbedaan rasa molen yang dibuat.

Solusinya perusahaan melakukan perekrutan ke beberapa karyawan yang memang memiliki keahlian di bidang memasak. Seperti yang sudah dilakukan perusahaan yaitu mempekerjakan lulusan SMK jurusan tata boga. Saat pertama kali masuk, karyawan diberikan pelatihan selama 1 minggu, dan 3 minggu masa percobaan.

6.4 Pertimbangan tim Manajemen Lainnya


Terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan konflik didalam perusahaan. Beberpa faktor tersebut bisa berasal dari dalam yaitu faktor internal (konflik karyawan, konflik manajemen, kegagalan produk) ataupun berasal dari luar yang biasa disebut faktor eksternal (tuntutan komsumen, perubahan kebijakan pemerintah ataupun konflik elit polotis)

 Untuk mengatasi hal tersebut perusahaan akan melakukan hal sebagai berikut :
·         Melakukan kegiatan identifikasi-identifikasi di dalam kegiatan yang terdapat masalah maupun konflik.
·         Melakukan pelatihan-pelatihan kepada semua karyawan.
·         Melakukan isu manajemen yang berfungsi untuk mengetahui pengaruh lingkungan internal atau eksternal yang mempunyai pengaruh kepada kelangsungan bisnis ini.

  

7.0 Analisi Keuangan

7.1 Rencana Keuangan


1. Biaya Karyawan




Gaji
Jumlah (org)
1 bulan/org (Rp)
1 bulan (Rp)
1 tahun (Rp)
Karyawan
2
 700.000  
700.000
8.400.000
Total biaya
1.400.000
16.800.000


2. Biaya Tidak Langsung

1 bulan (Rp)
1 tahun (Rp)
a. Listrik & Air
500.000
6.000.000
b. Kebersihan & Keamanan
 50.000
600.000
Total Biaya
550.000
6.600.000


3. Biaya Promosi

1 bulan (Rp)
1        tahun (Rp)
a. Spanduk
500.000
6.000.000
b. Advertising (periklanan)
1.500.000
18.000.000
Total Biaya
2.000.000
24.000.000


1. Investasi Fisik
(Rp)

a. Sewa Bangunan (per bulan)
1.000.000  

b. Gerobak
6.000.000

c. Kompor Gas
500.000

d.Katel/ Penggorengan
100.000

e. Spatula
30.000

f.  Penyaringan
20.000

g. Gas
250.000

h. Penggilingan
150.000

i.   Meja dan Kursi
700.000

j.   Etalase persediaan bahan baku
500.000

k. Lain-lain
200.000

Total Biaya
 9.450.000


5.2 Perkiraan Kapitalisasi dan Biaya Start-Up


Biaya Start-Up
(Rp)
a.       Investasi Fisik
9.450.000
b.      Biaya Karyawan
1.400.000
c.       Seragam Karyawan
500.000
d.      Biaya Tidak Langsung
300.000
e.       Biaya Promosi
2.000.000
f.       Biaya Dekorasi Gerai
500.000
g.      Biaya Billiboard (papan nama)
1.000.000
h.      Bahan Baku
7.350.000


Total Biaya Start-Up                          
22.500.000




1.3.1    Tujuan jangka panjang perusahaan :
·         Membuka cabang di luar Bandung.
·         Membuat pabrik yang dapat mendukung proses produksi agar seimbang dengan kebutuhan konsumen.
·         Go International.
1.3.2        Tujuan jangka pendek perusahaan :
·         Memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan.
·         Memperluas daerah penjualan dan pemasaran di Bandung.
·         Mensejahterkan pemilik maupun karyawan.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar