Kamis, 28 November 2013

12 TEORI MANAJEMEN ILMIAH

12. TEORI  MANAJEMEN  ILMIAH
Tokoh-tokoh teori manajemen ilmiah, yaitu :
1. Frederick Winslow Taylor (bapak manajemen ilmiah)
Taylor mengemukanan 4 prinsip manajemen ilmiah, yaitu :
1.   Menghilangkan  sistem  coba-coba  dan  menerapkan  metode-metode  ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan
2.   Memilih      pekerjaan     terbaik     untuk     setiap     tugas     tertentu,     selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja
3.   Setiap  petugas  harus  menerapkan  hasil-hasil  ilmu  pengetahuan  didalam menjalankan tugasnya
4.   Harus dijalin kerjasama yang baik antara pimpinan dan pekerja

2.   Frank Bunker Gilberth (1868 – 1924) dan Lilian Gilberth (1878 – 1917) 
      Berdasarkan  pada  gagasan  hasil  penelitian  tentang  hubungan  gerakan  dan kelelahan dalam pekerjaan. Menurut Frank, antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan.   Setiap  gerakan   yang   dihilangkan   juga   menimbulkan   kelelahan. Menurut Lillian, dalam pengaturan untuk mencapai gerakan yang efektif dapat mengurangi kelelahan.

3.   Henry laurance Gantt 
     (1861 – 1919)
           gagasan yang dicetuskannya, yaitu :
1.   kerjasama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama
2.   Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja
3.   Membayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus
4.   Penggunaan instruksi kerja yang terperinci

4.   Harrington Emerson     (1853 -1931)
12 Prinsip efisiensi untuk mengatasi pemborosan dan ketidak efisienan
1.   Tujuan jelas
2.   Kegiatan logis
3.   Staf memadai
4.   Disiplin kerja
5.   Balas jasa yang adil
6.   Laporan terpecaya
7.   Urutan instruksi
8.   Standar kegiatan
9.   Kondisi standar
10. Operasi standar
11. Instruksi standar
12. Balas jasa insentiF



           Sumbangan dan Keterbatasan dari penggunaan manajemen ilmiah terhadap organisasi

Sumbangannya yaitu usaha peningkatan produktivitas para karyawan, teknik-teknik efisiensi seperti studi gerak dan watu, gagasan seleksi dan pengembangan ilmiah yang menimbulkan kesadaran akan pentingnya kemampuan dan latihan, dan meningkatkan efektivitas karyawan.

Keterbatasannya yaitu kenaikan produktivitas tanpa dibarengi kenaikan kompensasi, perilaku yang berbeda pada setiap orang sulit untuk mengidentifikasikan, pendekatan rasional hanya memuaskan kebutuhan ekonomi dan fisik, mengabaikan keinginan manusia untuk kepuasan kerja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar