Jumat, 29 November 2013

25 STRATEGI PERENCANAAN AGREGAT

Strategi Perencanaan Agregat

Ad beberapa    strategi     yan dapa dilakukan    untu melakukan perencanaan yaitu dengan melakukan manipulasi persediaan, laju produksi, jumla tenag kerja kapasita atau   variabe terkendal lainnya.   Jika perubahan dilakukan terhadap suatu variabel sehingga terjadi perubahan laju produksi  disebut  sebagai  strategi  murni  (pure strategy). Sebaliknya,  strategi



gabungan  (mixed strategy), merupakan  gabungan  perubahan  dua  atau  lebih strategi murni sehingga diperoleh perencanaan produksi fleksibel.
Seandainya  datangnya  permintaan  dari  konsumen  bersifat  rutidan dapat   diketahu dengan   past baik   besarny maupu waktuny maka perencanaan  produksi  tidak diperlukalagi. Namun pada kenyataannya  pola permintaan ini tidak dapat ditentukan dengan pasti.Masalah tersebut mengakibatkan  perusahaan  harus menemukan  cara atau strategberproduksi agar fluktuasi  permintaan  tersebudapat diantisipasi  tentu saja dengan cara yang   ekonomi sehingg tujua perusahaa mencar keuntunga dapat tercapai.  Jaddalam  perencanaan  agregat,  tidak  dihasilkan  rencana  dalam bentuk individual produk melainkan dalam betuk agregat produk. Penggunaan satuan agregat ini dilakukan mengingat keuntungan keuntungan  yang dapat diperoleh antara lain :
a.   Kemudahan dalam pengolahan data

Dengan menggunakan satuan agregat maka pengolahan data tidak dilakukan   untu setiap   individual   produk Keuntunga ini   akan semakin terasa jika pabrik tempat perencanaan dilakukan memproduksi banyak jenis produk.
b.   Ketelitian hasil yang didapatkan

Dengan  hanya  mengolah  satu  jenis  datproduk  maka  kemungkinan untu menerapka metod yang   canggi semaki besar   sehingga ketelitian hasil yang didapatkan semakin baik.
c Kemudahan  untuk melihat dan memahammekanisme  sistem produksi yang terjadi dalam implementasi rencana.
Secara  garis  besaterdapat  tiga  strategi  murni  yang dapat dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan ini, yaitu :
1.   Melakukan   pengatura setiap  saat  atas  jumlah   tenaga  kerja  yang

dipergunakan dalam hal ini merekrut tenaga kerja baru bila permintaan meningkat dan memberhentikan  sebagian tenaga kerja bila permintaan menurun.

2.   tetap mempertahankan  jumlah tenaga kerja tetapi yang diatur adalah kecepatan produksi, misalnya jika permintaan meningkat kecepatan produksi ditingkatkan misalkan dengan mengadakan jam lembur.



3. tetap mempertahankan baik jumlah tenaga kerja maupun kecepatan produksi            dan       untuk                   mengatasi        fluktuasi        permintaan                       diadakan persediaan (inventory).
Masing-masing  strategi  akan  memberikan  konsekuensi  ongkos.  Dalam

kenyataannya mengandalkan pada strategi tersebut secara murni seringkali menimbulkan   ongkos   yang  masi tidak  ekonomi sehingg strateg yang digunakan adalah mengkombinasikan  ketiga strategi tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar