Kamis, 28 November 2013

TUGAS TULISAN 95

Senyum Musim Gugur..

     
Angin membawa daun-daun cokelat jatuh..

jauh…

Meninggalkan dahan yang selama ini dia tempati.

Aku melengkungkan bibir keatas, pertanda aku tersenyum. Menikmati suasana, menikmati angin yang berhembus sepoi-sepoi.

Untuk apa aku tersenyum? kepada siapa aku tersenyum?

Otak kadang tak tau untuk apa aku tersenyum, dia hanya memerintah tanpa tau tujuannya. Sedangkan hati, dia yang lebih tau.

Ya.. Hati memang yang paling tau.

Seperti Menikmati sebuah cappucino, aku menikmati setiap aku tersenyum. Banyak cerita dibalik sebuah senyum, bahkan semuanya.

Setiap lekung bibir ini, ada selembar memori masa lalu.

yups, lagi-lagi masa lalu.

Sebenarnya masa lalu bukan untuk diingat-ingat kembali, tapi disitulah letak cerita kehidupan. Sebuah cerita yang akan selalu terbawa, dan selalu terkenang.

Senyum ini terbawa angin dimusim gugur.. meng-oranyekan warna kuning, meniupkan hawa sejuk menjelang musim dingin.

Senyum yang pernah mekar dimusim semi, senyum yang pernah hangat di musim panas, dan senyum yang pernah beku dimusim dingin.

Hati ini akhirnya tau kepada siapa aku tersenyum..

Kepada seorang wanita yang sedang duduk diujung sana, memakai dress bunga-bunga berwarna cokelat merah, plus cardigan hitam favoritnya..

Dia menoleh ke arahku dan tersenyum lebar..menunjukan lesung pipit yang pernah aku sukai dan tetap aku sukai.

Angin musim gugur berhembus, Aku berjalan ke arahnya, dengan sebuah pesan dalam hati :

“Hai apa kabar, Aku sangat rindu kamu :’)”


Aku tersenyum bahagia di akhir musim gugur…di sebuah pertemuan kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar