Senyum Musim Gugur..
Angin membawa daun-daun cokelat jatuh..
jauh…
Meninggalkan dahan yang selama ini dia tempati.
Aku melengkungkan bibir keatas, pertanda aku tersenyum.
Menikmati suasana, menikmati angin yang berhembus sepoi-sepoi.
Untuk apa aku tersenyum? kepada siapa aku tersenyum?
Otak kadang tak tau untuk apa aku tersenyum, dia hanya
memerintah tanpa tau tujuannya. Sedangkan hati, dia yang lebih tau.
Ya.. Hati memang yang paling tau.
Seperti Menikmati sebuah cappucino, aku menikmati setiap aku
tersenyum. Banyak cerita dibalik sebuah senyum, bahkan semuanya.
Setiap lekung bibir ini, ada selembar memori masa lalu.
yups, lagi-lagi masa lalu.
Sebenarnya masa lalu bukan untuk diingat-ingat kembali, tapi
disitulah letak cerita kehidupan. Sebuah cerita yang akan selalu terbawa, dan
selalu terkenang.
Senyum ini terbawa angin dimusim gugur.. meng-oranyekan
warna kuning, meniupkan hawa sejuk menjelang musim dingin.
Senyum yang pernah mekar dimusim semi, senyum yang pernah
hangat di musim panas, dan senyum yang pernah beku dimusim dingin.
Hati ini akhirnya tau kepada siapa aku tersenyum..
Kepada seorang wanita yang sedang duduk diujung sana,
memakai dress bunga-bunga berwarna cokelat merah, plus cardigan hitam
favoritnya..
Dia menoleh ke arahku dan tersenyum lebar..menunjukan lesung
pipit yang pernah aku sukai dan tetap aku sukai.
Angin musim gugur berhembus, Aku berjalan ke arahnya, dengan
sebuah pesan dalam hati :
“Hai apa kabar, Aku sangat rindu kamu :’)”
Aku tersenyum bahagia di akhir musim gugur…di sebuah
pertemuan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar