Jumat, 29 November 2013

41.FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOORDINASI

Faktor Faktor yang mempengaruhi koordinasi

Hasibuan (2006:88), berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi koordinasi sebagai berikut:
a.   Kesatuan Tindakan

Pada hakekatnya koordinasi memerlukan kesadaran setiap anggota organisasi atau satuan organisasi untuk saling menyesuaikan diri atau tugasnya dengan anggota atau satuan organisasi lainnya agar anggota atau satuan organisasi tersebut  tidak  berjalasendiri-sendiri.  Olesebab  itu  konsep  kesatuan tindakan adalah inti dari pada koordinasi. Kesatuan dari pada usaha, berarti bahwa pemimpin harus mengatur sedemikian rupa usaha-usaha dari pada tiap kegiatan  individu  sehingga terdapat  adanya keserasian di dalamencapai hasil. Kesatuan tindakan ini adalah merupakan suatu kewajiban dari pimpinan untuk memperoleh suatu koordinasi yang baik dengan mengatur jadwal waktu dimaksudkan bahwa kesatuan usaha itu dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah dirncanakan.
b.  Komunikasi

Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari koordinasi, karena komunikasi, sejumlaunit  dalaorganisasakan  dapat  dikoordinasikan  berdasarkan rentang        dimana          sebagian          besar               ditentukan                oleh     adanya         komunikasi. Komunikasmerupakasalasatu  dari sekiabanyak  kebutuhan  manusia dalam menjalani hidup dan kehidupannya. Perkataan komunikasi berasal dari





perkataan communicare, yaitu yang dalam bahasa latin mempunyai arti berpartisipasi ataupun memberitahukan” Dalam organisasi komunikasi sangat penting karena dengan komunikasi partisipasi anggota akan semakin tinggi da pimpina memberitahuka tuga kepada           karyawa harus   dengan komunikasi. Dengan demikian komunikasi merupakan hubungan antara komunikator dengan komunikan dimana keduanya mempunyai peranan dalam menciptakan komunikasi.
Dari pengertian komunikasi sebagaimana disebut di atas terlihat bahwa komunikasi itu mengandung arti komunikasi yang bertujuan merubah tingkah laku manusia. Karena sesuai dengan pengertian dari ilmu komunikasi, yaitu suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas azas-azas, dan atas dasar azas-azas tersebut disampaikan informasi serta dibentuk pendapat dan sikap. Maka komunikasi  tersebut merupakan suatu hal perubahan suatu sikap dan pendapat akibat informasi yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain.
Sehingga dari uraian tersebut terlihat fungsi komunikasi sebagai berikut :

1.   Mengumpulkan  dan  menyebarkan  informasi  mengenai  kejadian  dalam suatu lingkungan.
2.   Menginterpretasikan terhadap informasi mengenai lingkungan

3.   Kegiatan  mengkomunikasikan  informasi,  nilai  dan  norma  sosial  dari generasi yang satu ke generasi yang lain.
Maka dari itu komunikasi itu merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang  untuk  merubah  sikap  dan  perilaku  orang  lain  dengan  melalui





informasi atau pendapat atau pesan atau idea yang disampaikannya kepada orang tersebut.
c.  Pembagian Kerja

Secara teoritis tujuan dalam suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan bersama dimana individu tidak  dapat  mencapainya sendiri.  Kelompok dua atau lebih orang yang berkeja bersama secara kooperatif dan dikoordinasikan dapat  mencapai hasil lebih  daripada dilakukan perseorangan.  Dalam suatu organisasi, tiang dasarnya adalah prinsip pembagian kerja (Division of labor). Prinsi pembagia kerj in adala maksudnya                  jik suat organisasi diharapkan untuk dapat berhasil dengan baik dalam usaha mencapai tujuanya, maka  hendaknya  lakukan  pembagian  kerja.  Dengan  pembagian  kerja  ini diharapkan dapat berfungsi dalam usaha mewujudkan tujuan suatu organisasi. Pembagian kerja adalah perincian tugas dan pekerjaan agar setiap individu dala organisas bertanggung            jawa untuk   melaksanaka sekumpulan kegiatan yang terbatas.
Jadi pembagian kerja pekerjaan menyebabkan kenaikan efektifitas secara dramatis karen tidak   seorangpu secara        fisik   mampu       melaksanakan keseluruhan aktifitas dalam tugastugas yang paling rumit dan tidak seorangpun juga memiliki semua keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan berbagai tugas. Oleh karena itu perlu diadakan pemilahan bagianbagiatugas    dan                           membagi       baginya      kepada     sejumlah orang. Pembagian pekerjaan yang dispesialisasikan seperti itu memungkinkan orang mempelajari keterampilan dan menjadi ahli pada fungsi pekerjaan tertentu.





d. Disiplin

Pada setiap organisasi yang kompleks, setiap bagian harus bekerja secara terkoordinasi, agar masing-masing dapat menghasilkan hasil yang diharapkan. Koordinasi  hádala usa penyesuaiabagian-bagiayang  berbeda-bedagar kegiatan dari pada bagian-bagian itu selesai pada waktunya, sehingga masing- masing dapat memberikan sumbangan usahanya secara maksimal agar diperoleh hasil secara keseluruhan, untuk itu diperlukan disiplin.
Rivai (2005:444) menyatakan pengertian disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan organisasi dan normanorma sosial yang berlaku. Jadi jelasnya bahwa disiplin menyangkut pada suatu sikap dan tingkah laku, apakah itu perorangan atau kelompok yang untuk tunduk dan patuh terhadap peraturan suatu organisasi.
Dalam  suatu  organisasi  penerapaperaturakepada  seseorang  atau anggota organisasi dikelola oleh pimpinan. Pimpinan diharapkan mampu menerapkan konsep disiplin positif yakni penerapan peraturan melalui kesadaran bawahannya. Sebaliknya bila pimpinan tidak mampu menerapkan konsep disiplin positif pada dirinya sendiri tentu dia juga tidak mungkin mampu menerapkannya padorang  laitermasuk  kepada  bawahannya.  Dengan demikiam disiplin  itu sangat penting artinya dalam proses pencapaian tujuan, ini merupakan suatu syarat yang sangat menentukan dalam pencapaian tujuan yang dimaksud

Tidak ada komentar:

Posting Komentar