Tipe-tipe koordinasi
Umumnya organisasi memiliki tipe koordinasi yang dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan atau
kondisi-kondisi
tertentu yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas agar pencapaian tujuan tercapai dengan baik. Hasibuan (2006:86) berpendapat bahwa tipe koordinasi di bagi menjadi dua bagian besar
yaitu koordinasi vertikal
dan koordinasi horizontal. Kedua tipe ini biasanya ada dalam sebuah organisasi.
Makna kedua tipe koordinasi ini dapat
dilihat pada
penjelasan di bawah ini:
a)
Koordinasi vertikal (Vertical Coordination} adalah kegiatan-kegiatan
penyatuan, pengarahan yang dilakukan
oleh atasan
terhadap kegiatan unit- unit, kesatuan-kesatuan
kerja yang ada di bawah
wewenang dan tanggung jawabnya. Tegasnya, atasan mengkoordinasi semua aparat yang ada di bawah
tanggung jawabnya secara langsung. Koordinasi vertikal ini
secara
relatif mudah dilakukan, karena atasan dapat memberikan sanksi
kepada aparat yang sulit diatur.
b) Koordinasi horizontal (Horizontal Coordinatiori) adalah mengkoordinasikan
tindakan-tindakan
atau kegiatan-kegiatan
penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan
dalam tingkat
organisasi (aparat) yang setingkat. Koordinasi horizontal ini dibagi atas
interdisciplinary dan interrelated. Interdisciplinary adalah suatu koordinasi dalam rangka mengarahkan, menyatukan tindakan-tindakan, mewujudkan, dan menciptakan disiplin antara unit yang satu dengan unit yang lain secara
intern maupun ekstern
pada unit-unit yang sama tugasnya. Sedangkan
Interrelated adalah
koordinasi
antar badan
(instansi) beserta unit-unit yang
fungsinya berbeda, tetapi instansi
yang satu
dengan
yang lain saling bergantung atau mempunyai kaitan secara intern atau ekstern yang levelnya setaraf. Koordinasi horizontal ini relatif sulit dilakukan, karena koordinator
tidak dapat memberikan
sanksi
kepada
pejabat yang
sulit diatur sebab kedudukannya setingkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar