Kita kembali, bodoh
Kita kembali bicara dalam kata-kata yang sesungguhnya adalah
diam. Kita kembali bersulang dalam gelas-gelas yang sesungguhnya tanpa air.
Kita kembali tersenyum dalam wajah-wajah duka yang sesungguhnya tak berdaya.
Kita adalah garis-garis kemuraman yang tidak pernah kontras dengan cahaya.
Angan terkena angin dan roboh. Semua karena, kita bodoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar