Aku penjelajah waktu
Menyudahi pertemuan singkat ini seperti menggapai pencitraan
tertinggi dalam dimensi sebagai aku si penjelajah waktu. Mencari setiap isi.
Mengungkapkan apa yang terlihat. Padahal hati resah tergugup gelisah.
Apa yang berlalu menjadi jeritan-jeritan tiap malam untuk
mimpi bersambut bulan. Biasanya datang dengan seberkas cahaya titik titik lalu
muncul bersabit. Menatap nya menjadi anugerah untuk hari kemarin karena sudah
tak lagi indah tertutup sebagian awan.
Bibir ini selalu basah. Menyebutkan tiap nama dalam
pemaknaan terdalam melewati hati-hati kosong penuh getir. Namun kesukaan
berjalan pelan dalam genggaman tangan menjadikan pelangi seperti listrik yang
aliran nya hingga dunia ini terhenti.
Pendewasaan diri tak menyangkut lingkaran angka. Walaupun
seharusnya ya. Tapi dunia ini menyediakan berbagai keunikan untuk selalu di
jelajahi bersama suara-suara malam. Semua tersaji untuk dinikmati. Semua
terwujud untuk di rasakan. Sampai ketika, melupakan kata-kalimat-kamu sampai
ujung kiamat.
Aku tak perlu mesin waktu untuk kembali ke masa lalu.
Karena, jika ingin hidup mu sempurna.. mati lah sejak awal kamu diberi angin.
Perjalanan panjang hidup mu disaksikan dalam setiap nafas. Dibiarkan menjadi
catatan dalam pena. Diperlihatkan menjadi sebuah rasa untuk sebuah tidur yang
pulas. Semakin hari adalah keindahan. Semakin hari adalah kepuasaan.
Sebagai cinta. Untuk aku dalam penjelajah waktu yang tak
ingin sia-sia. Hanya ingin suka-cita-bahagia..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar