Bisik sebuah kereta
Duduklah. Bersandar pada sebuah ketenangan. Biarkan angin
menyapu meninggalkan cerita lalu.
Jendela-jendela berdebu membiaskan cahaya matahari menembus
ruang. Tetap saja memandangi jejak alam.
Kursi sudah berputar. Berbagai tawaran pelayan ditambah
memberi senyuman sudah melengkapi perjalanan.
Sudah jauh mungkin. Aku membuka sebuah buku berwarna pink
pastel. Tertulislah semua sajak-sajak manis dari jiwa hampa dalam menyampaikan
karya.
Benar atau tidak. Semua makna kamu curi agar aku tidak jauh
mencari.
Satu aku berfikir. Dua aku tersenyum.
Tiga aku menulis. Empat aku terhenti.
Lima aku membaca. Enam aku terlena.
Masih banyak bulan dalam malam tahunan. Kekuatan fenomena
melanda goresan tinta hitam. Bukan saja nuansa ombak. Tapi berdiri nya aku
sekarang merubah hidup lebih tegak.
Membidik potret tentang perjalanan. Lalu aku akan tidur
sampai tiba di tujuan. Menikmati kereta, tidak bersama kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar