MANUSIA DAN KEINDAHAN
Keindahan dan cinta adalah dua
aspek dari kenyataan yang sama jika dilihat dari sudut pandang tertentu.Hingga
saat ini pun belum ada manusia yang mampu menilai dan mengukur keindahan alam
di dunia. Jika dipikir lebih jauh, Untuk apa para wisatawan luar negeri
berkunjung ke Indonesia dapat mengemukakan sumber-sumber dari mana keindahan
datang, anasir-anasir apa yang membentuk keindahan dan seni.
Keindahan bisa disebut juga indah
yang berarti sesuatu yang bagus, cantik, dan segala bentuk kebaikan atau
kesempurnaan. Pemandangan alam yang sangat mengagumkan bisa disebut indah
karena mempunyai bentuk fisik yang bagus atau sempurna. Dan benda atau
barang-barang seni juga bisa disebut indah karena memiliki bentuk yang sangat
unik dan detail pengerjaannya bisa di bilang sempurna.
Keindahan bisa dibilang adalah
kebenaran, dan segala yang indah itu merupakan kebenaran. Keindahan meliputi :
• Keindahan seni
• Keindahan Alam
• Keindahan Moral
• Keindahan Intelektual
Jadi keindahan merupakan sesuatu
bentuk sempurna yang ada di muka bumi ini, tanpa ada batasan bagi setiap orang
untuk memiliki rasa tersebut. Karena Keindahan bersifat Universal.
Kata keindahan berasal dan kata
indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang
mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia,
rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, wama, dan sebaginya. Kawasan
keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai
pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu
keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan
tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja
dapat menikmati keindahan.
Keindahan adalah identik dengan
kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya
mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu
timan lukisan Monalisa tidak indah, karena dasamya tidak benar. Sudah tentu
kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep seni.
Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang
diungkapkan.
Keindahan juga bersifat universal.
artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode,
kedaerahan atau lokal.
Sebenamya sulit bagi kita untuk
menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak
dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah
dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain
keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan
bentukitu keindahan dapat berkomunikasi, Jadi, sulit bagi kita jika berbicara
mengenai keindahan, tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang
indah. Keindahan hanya sebuahkonsep, yang barn berkomunikasi setelah mempunyai
bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya
"Garis besar estetika", Menurut asal katanya, dalam bahasa Inggris
keindahan itu diterjemahkan dengan kata "beutiful" dalarn bahasa
Perancis "beau", sedang ltalia dan spanyol "bello" berasal
dari kata latin "bellum". Akar katanya adalah "bonum" yang
berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi
"bonellum" dan terakhir diperpendek sehingga ditulis "bellum
Menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu
kwalita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan
ini dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the
beautiful (benda atau hal yang indah). Dalam pembatasan filsafat kedua
pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja Disamping itu terdapat pula
perbedaan menurnt luasnya pengertian, yakni :
a) keindahan dalam arti yang luas
b) keindahan dalam arti estetis
murni
c) keindahan dalam arti terbatas
dalam hubungannya dengan penglihatan
Keindahan dalarn arti luas
mernpakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup
pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indahdan hukum yang
indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagi sesuatu yang selainbaik.
juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan
yangindah. Orang Yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah
dan adat kebiasaanyang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian
keindahan dalam arti estetis yangdisebutnya 'symmetria' untuk keindahan
berdasarkan penglihatan ( misalnya pada karyapahat dan arsitektur) dan harmonia
untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik).
Keindahan dalam arti estetis murni
menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala
sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalarn arti terbatas lebih
disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan
penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
Dari pembagian dan pembedaan
terhadap keindahan diatas, masih belum jelas apakah sesungguhnya keindahan itu.
lni memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam.
Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang
dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan
pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasamya adalah sejumlah kwalita pokok
tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering.disebut
adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony). kesetangkupan (symmetry),
keseimbangan (balance) danperlawanan (contrast).
Dari ciri itu dapat diambil
kesimpulan, bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan
dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat, bahwa
keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu
benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.
Filsuf dewasa ini merumuskan keindahan
sebagai kesatuan hubungan yang terdapat antara pencerapan-pencerapan inderawi
kita (beaty is unity of formal relations of our sense perceptions).
Sebagian filsuf lain menghubungan
pengertian keindahan dengan ide kesenanga (pleasure), yang merupakan sesuatu
yang menyenangkan terhadap penglihatan atau pendengaran. Filsuf abad
pertengahan Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan, bahwa keindahan adalah
sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Temyata untuk menjawab "apakah
keindahan itu" banyak sekali jawabannya. Karena itu dalam estetika modem
orang lebih suka berbicara tentang seni dan dan pengalaman estetik, karena ini
bukan pengalaman abstrak melainkan gejala konkret yang dapat ditelaah dengan
pengamatan secara empirik dan penguraian yang sistematik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar