Berdering
Secangkir kopi hangat terletak di meja depan ku. Aku
meminumnya sedikit demi sedikit. Karena aku masih ingin bertemu manis nya cinta
di pagi hari. Aku seperti menolak kepahitan yang ada menjemukan satu rasa.
Komunikasi akan ku diamkan dalam hari ini. Membenci untuk segala kesibukan
melanda daun-daun yang bergugur ditemani angin kencang dan burung terbang. Jika
tau kamu melemparkan pena dalam kain putih terbungkus pita hitam. Akan
terbalaskan potret monokrom untukmu yang ku kirimkan lewat pesan antar cinta.
Mau? Akan ku persiapkan dalam suara nyaring dalam benda mati. Kamu akan
menikmati hidupmu selanjutnya walau tidak lagi membaca surat cinta ku. Ponsel
ku terus berdering menggangu aku, seseorang yang sedang melukis pelangi saat
bangun dari tidur semalam. Sudah
keberapa kali nya berdering dan goresan ku tidak lagi teratur. Hingga getaran
dering hilang. Setelah ponsel ku masukan dalam secangkir kopi hangat yang masih
terasa manis. Kamu tenggelam. Dalam buih-buih kepahitan zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar